Hari Libur semula dari kata Holy Day yang berarti hari suci, yang pada mulanya banyak berkaitan dengan keagamaan. Pada hari libur atau hari suci atau dalam bahasa Inggris HolyDay tersebut orang-orang menghentikan semua kegiatannya yang rutin, mereka pergi ketempat-tempat suci kemudian dilanjutkan untuk rekreasi, menonton entertainment ataupun hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan amusement lainnya, seperti ketangkasan misalnya.
Kerajaan Romawi yang mengawali hari libur untuk umum, semua orang tanpa memandang kasta bersenda gurau memanjakan diri, termasuk budak-budak diberi kebebasan untuk menikmatinya.
Hal semacam itu akhirnya banyak dilakukan orang-orang yang beragama kristen di Eropa. Setelah Revolusi Industri di Inggris, pada masa pemerintahan Raja Edward VI, dikeluarkan suat "act" yang mengatur hari libur (Holyday) dan hari-hari untuk berpuasa (fasting-days). Kantor-kantor swasta dan semi pemerintah di Inggris sering ditutup pada hari-hari suci tertentu.
Seiring berjalannya waktu, hari libur menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Bagi pengusaha ini adalah peluang, akibatnya bermunculan hotel dimana-mana, berkembang dengan pesat, begitu pula travel agent tidak mau ketinggalan dan lain sebagainya yang berhubungan dengan perjalan manusia dari satu tempat ke tempat lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar